Go West and Gowes!
(Catatan Seorang Copywriter 3)
- Judul : Go West and Gowes!
- Penulis : Budiman Hakim
- Penerbit : PT Bentang Pustaka
- Tahun terbit : 2012
- Tebal buku : xvi + 264 hlm; 20,5 cm
- Jenis sampul : Soft Cover
- Harga buku : Rp. 48.000
"Hidup adalah pembelajaran. Setiap hari kita pasti memperoleh pembalajaran baru. Kalau merasa ga mendapat pelajaran apa-apa, mungkin kita yang kurang mendengarkan. Tuhan telah memberi kita dua telinga dan satu mulut. Artinya, kita harus mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara" (Hlm 174).
Sinopsis:
***Siapa yang Melipat Parasut Anda?***
Charles Plumb adalah seorang Fighter Pilot atau penerbang pesawat jet tempur Angkatan Laut Amerika yang bertugas di Vietnam. Alkisah setelah sukses menjalankan misi terbang tempurnya sebanyak 75 sorti saat perang Vietnam itu, pesawatnya tertembak oleh SAM, Surface to air missile, senjata penangkis serangan udara Vietcong. Plumb berhasil menyelamatkan diri dengan kursi lontar untuk kemudian parasutnya ia mendarat dengan selamat. Tetapi Plumb sangat tidak beruntung karena ia mendarat di daerah musuh sehingga ia ditangkap dan menjalani hukuman selama 6 tahun sebagai tawanan perang di Vietcong. Setelah berhasil survive menjalani hukuman akhirnya plumb kembali ke Amerika dan pekerjaannya mengajar dan ceramah tentang pelajaran yang sangat berharga yaitu melakoni tugas negara dengan banyak pengalaman yang telah ia lewati. Pelajaran berharga yang tak ternilai harus Plumb bagikan kepada pemuda generasi penerus bangsa.
Suatu ketika Plumb dan istrinya sedang duduk santai kemudian ada yang menyapa
" Hallo, Anda Charles Plumb. Pilot jet tempur.... blablabala, Ia bukan?" Orang tersebut bertanya.
Setengah tertegun, Plumb bertanya "Bagaimana anda tahu?"
Dengan tegas dan penuh percaya diri serta diiring rasa bangga, orang tersebut menjawab
"Saya melipat payung parasut anda". Ujarnya dengan diiringi senyum yang merefleksikan senyum yang tulus dari hatinya.
Plumb terperangah dan belum sempat menjawab, orang tersebut menyambung kata-katanya
"Saya pikir parasut anda dapat bekerja dengan baik?"
Serentak, Plumb menjawab "Tentu saja parasut bekerja dengan baik sebab bila tidak, saya tidak akan berada disini sekarang".
Malam harinya, Plumb tidak bisa tidur, memikirkan orang yang menghampirinya siang tadi di restoran. Plumb mulai berbicara sendiri di dalam hatinya, siapa dan seperti apa orang yang dilihat itu pada saat bertugas di kapal. Lamat-lamat Plumb pun teringat beberapa wajah yang salahsatu diantaranya mengkin saja orang yang menegurnya di restoran tadi siang. Plumb tertegun sendiri dalam kesenyapan malam, kembali terbayang entah seberapa sering ia berpapasan dengan orang itu di geladak kapal dan sesering itu pula setiap harinya. Namun, satu kali pun Plumb tidak pernah menegur atau menyapa dengan kata-kata "Selamat Pagi, Hai, Hallo, Siang" Alasannya mungkin sederhana "Saya kan, fighter pilot dan mereka hanya pelautatau kelasi biasa?"
Tiba-tiba Plumb menyadari"Alangkah sombong dirinya kala itu dan sekaligus alangkah tidak ada apa-apa dirinya kala itu tertembak musuh berhasil menyelamatkan diri keluar pesawat jika payung parasutnya tidak terlipat baik oleh sang kelasi"
Plumb terbayangkan oleh seorang kelasi yang penuh dedikasi menghabiskan waktunya berjam-jam di satu meja panjang disalahsatu sudut kapal yang panas, melipat payung dengan super hati-hati, untuk sebuah parasut yang nantinya akan digunakan oleh para pilot menyelamatkan diri bila terjadi bencana yang bahkan ia tidak pernah mengenalnya secara pribadi. Itulah harga dari penyelamatan nyawa orang lain. Nyawa orang lain yang belum tentu dikenalnya. Itulah harga moral dari seseorang yang menjalani hidup.
Nah, sekarang siapa yang melipat payung parasut anda?
Setiap orang memiliki seseorang lain yang memberikan apa-apa yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan yang fana di dunia ini. Kita semua membutuhkan orang lain yang tidak hanya membantu melipat payung parasut anda untuk dapat menyelamatkan diri bila tertembak musuh. Akan tetapi, kita semua juga membuthkan payung-payung lainnya. Payung fisik, payung emosi, payung mental, payung spritual, payung lain yang semua itu akan berperan sebagai penyelamat dalam membantu saat kita menghadapi bahaya, maut. Sekali lagi, siapa yang melipat payung anda?
Terkadang dalam kesibukan menjalani hari, kita kerap lalai dengan sesuatu yang sebenarnya sangat penting. Kita terkadang lupa atau bahkan teralalu angkuh untuk mau sekedar berkata "Hallo, Maaf, Silahkan, Terimakasih". Kita justru terkadang sangat mudah mencerca atau bahkan menghina. Kita lupa, bahwa mungkin saja salahsatu dari mereka adalah orang yang "MELIPAT PAYUNG KITA", Orang yang menyelamatkan jiwa kita.
Ulasan:
Buku ini terdiri dari beberapa cerita pendek dari seorang penulisnya yaitu "Budiman Hakim". Masing-masing cerita memiliki makna dan pesan tersendiri bagi yang membacanya,. Tema dari masing-masing cerpen lebih kepada Kehidupan dan Kenangan yang masing-masing tokoh cerita tentunya berbeda-beda. Latar belakang cerita Padang, Jakarta & Sekitarnya, Malang dan Luar Negeri. Alur cerita tentunya alur campuran.
Isi Resensi:
- Kelebihan
Bahasa lugas, jelas dan menggunakan bahasa sehari-hari, topik cerita diangkat dari cerita kehidupan sehari-hari, cerita cukup menghibur disertakan pesan cerita yang mudah dimengerti.
-Kekurangan
Beberapa cerita kurang greget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar